TRANSMISI DATA DAN KONFIGURASI JALUR KOMUNIKASI
1.1 Transmisi Data
Transmisi
data adalah sebuah proses pengiriman (penyebaran) data dari pengirim
(transmitter) ke penerima (receiver). Transmisi data terjadi di antara
transmitter dan juga receiver melalui beberapa media transmisi.
Terdapat
dua buah media transmisi, yakni media transmisi terkendali (guided media
transmition) dan juga media transmisi tidak terkendali (unguided media
transmition). Untuk media terkendali adalah media yang menyalurkan gelombang
transmisi melalui jalur fisik.
Contoh
dari media terkendali adalah kabel twisted pair, kabel coaxial, atau kabel
fiber optic. Sementara untuk media tidak terkendali, atau biasa disebut dengan
media nirkabel, adalah media yang menyediakan perantara untuk menyalurkan
gelombang elektromagnetik.
Contoh
dari media terkendali adalah WiFi, propagansi melalui udara, atau propagansi
melalui ruang fakum. Sementara berdasarkan aliran datanya terdapat tiga macam
transmisi. Pertama, transmisi simplex di mana transmisi ini yang mengirim
sinyal hanya secara satu arah. Satu pemancar dapat diterima oleh beberapa
penerima data.
Kedua
transmisi half-duplex, di mana transmisi ini memungkinkan kedua pemancar
mengirimkan sinyal sekaligus, namun hanya satu dalam satu waktu. Terakhir,
transmisi full-duplex yang merupakan transmisi dua arah. Di mana pemancar
ataupun penerima dapat mengirimkan sinyal secara simultan.
Sementara
berdasarkan grafik fungsi waktu, sinyal sendiri dibedakan menjadi dua. Yakni
sinyal analog dan sinyal digital. Sinyal analog adalah sinyal yang
ditransmisikan secara terus – menerus dengan amplitudo yang bervariasi. Tidak
adanya waktu tenggang saat sinyal ditransmisikan.
Kedua,
sinyal digital di mana sinyal digital merupakan sinyal yang ditramsisikan
dengan intensitas sinar yang mampu menstabilkan amplitudo. Pada sinyal digital
ini, data ditransmisikan dalam bentuk on/off atau 1/0.
Tujuan
Transmisi Data
Fungsi
dari adanya transmisi data serta media transmisi adalah penting ketika
digunakan pada beberapa peralatan elektronika. Di mana adanya transmisi data
adalah untuk dapat menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat
melakukan komunikasi/pertukaran data, seperti telepon, komputer, televisi,
ataupun radio.
Transmisi
data dapat dibedakan menjadi dua macam, transmisi serial dan transmisi paralel.
Transmisi
serial
adalah
transmisi data dimana dalam satu satuan waktu hanya satu bit yang disalurkan,
dengan demikian data yang terdiri atas banyak bit, dikirim secara ber-urutan,
satu persatu. Setiap komputer diperlengkapi dengan saluran serial atau
serial-port (RS-232C), yaitu saluran yang bisa menerima / mengirim data secara
serial.
Transmisi
paralel
adalah
transmisi data dimana dalam satu satuan waktu beberapa bit (biasanya 8-bit)
bisa disalurkan bersamaan. Pada komputer tersedia juga saluran paralel atau
paralel-port misalnya saluran yang dihubungkan dengan printer ketika akan
mencetak data.
Pada
kenyataan, komunikasi jarak jauh melalui kabel banyak dilakukan secara serial,
misalnya saluran telepon, karena untuk transmisi paralel diperlukan kabel
8-kali lipat kebutuhan kabel pada transmisi serial.
Konfigurasi Jalur Komunikasi
Konfigurasi
jalur komunikasi adalah cara meng-hubungkan perangkat perangkat yang akan
melakukan komunikasi, dapat dibedakan menjadi : konfigurasi titik-ke-titik
(point-to-point) dan konfigurasi multi-titik (multipoint).
Titik-ke-titik (point-to-point)
Titik-ke-titik
(point-to-point) menghubungkan secara khusus dua piranti yang hendak
berkomunikasi. Konfigurasi ini banyak ditemukan pada transmisi paralel,
misalnya komunikasi antara dua komputer secara paralel untuk melakukan
penyalinan file-file data, walaupun transmisi serial dimungkinkan pula apabila
jarak antara dua piranti jauh.
Multi-titik
(multipoint)
Multi-titik
(multipoint) menyatakan hubungan yang memungkinkan sebuah jalur digunakan oleh
banyak piranti yang berkomunikasi. Sebagai contoh adalah konfigurasi pada
jaringan bertopologi bus, dimana satu saluran data (backbone) terhubung ke
beberapa komputer.
Mode
Transmisi
Mode
transmisi adalah cara pengiriman data dari satu piranti ke piranti lain, yaitu
secara sinkron (synchronous transmission) dan tak-sinkron (asynchronous
transmission).
Transmisi
sinkron
Transmisi
sinkron adalah transmisi data dimana kedua pihak, pengirim dan penerima, berada
pada waktu yang sinkron, biasanya dimulai dengan sinyal SYN untuk melakukan
sinkronisasi antara dua piranti yang berkomunikasi, kemudian menyusul sinyal
STX (start-of-text) yang menyatakan awal dari transmisi data, kemudian sejumlah
(blok) data dikirim, dan ditutup dengan ETX (end-of-text), terakhir ada sinyal
BCC (block-check-character) yang digunakan untuk mengecek kesalahan dalam
penerimaan data.
Transmisi
tak-sinkron
Transmisi
tak-sinkron adalah transmisi data dimana kedua pihak, pengirim dan penerima
tidak perlu berada pada waktu yang sinkron. Mode transmisi ini diterapkan pada
komunikasi data dimana kecepatan piranti pengirim dan piranti penerima jauh
berbeda. Sebagai contoh transmisi data dari keyboard ke memory dilakukan
tak-sinkron karena kecepatan keyboard ditentukan oleh kecepatan user dalam
menekan tombol (faktor manusia), kecepatan memory ditentukan oleh transfer-rate
dari memory, namun bagaimanapun cepatnya manusia dalam mengetik masih lambat
dibanding kecepatan prosessor dalam mentransfer data. Apabila dilakukan secara
sinkron maka memory / prosessor banyak kehilangan waktu percuma, menanti tombol
ditekan. Biasanya transmisi tak-sinkron dilakukan karakter-per-karakter, dimana
setiap karakter diawal oleh start-of-bit (SOB) dan ditutup dengan parity-bit
(untuk memeriksa kesalahan) dan end-of-bit (EOB).
Arah
Transmisi
Arah
transmisi dari dua piranti yang berkomunikasi dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu : Simplex, Half-duplex, dan Full-duplex.
Simplex
Simplex
menyatakan komunikasi antara dua piranti hanya bisa dilakukan satu arah saja,
dari sumber/pengirim ke tujuan/penerima. Sebagai contoh komunikasi antara
pemancar TV dengan pesawat TV, komunikasi antara amplifier dengan speaker,
komunikasi antara perangkat barcode dengan komputer.
Half-duplex
Half-duplex
menyatakan komunikasi antara dua piranti yang bisa dilakukan dua arah namun
tidak serentak (tidak bersamaan) tetapi bergantian, bila satu piranti sedang
mengirim yang lain hanya menerima, dan sebaliknya. Sebagai contoh komunikasi
yang menggunakan Handy-Talkie atau Walki-Talkie dilakukan secara half-duplex.
Full-duplex
Full-duplex
menyatakan komunikasi antara dua piranti yang bisa dilakukan dua arah dan bisa
serentak (bersamaan). Sebagai contoh komunikasi melalui pesawat telepon adalah
komunikasi full-duplex.
Komunikasi
antara dua komputer bisa saja menggunakan salah satu dari ketiga arah transmisi
tersebut, bergantung pada protokol komunikasi yang digunakannya.
Multiplexing
Multiplexing
berkaitan dengan effektivitas penggunaan media komunikasi, dimana satu media
akan lebih effektif apabila bisa digunakan oleh lebih dari satu transmisi data.
Sebagai contoh, suatu media yang memiliki kapasitas besar (misalnya serat-optik
dengan 384 Kbps) tentu tidak effisien apabila hanya digunakan oleh satu
transmisi berkecepatan rendah (misalnya koneksi dua komputer dengan 64 Kbps).
Perangkat yang diperlukan untuk melakukan multiplexing adalah multiplexer (MUX)
dan demultiplexer (DEMUX).
Pada
dasarnya ada tiga macam bentuk multiplexing, yaitu: Time Division Multiplexing
(TDM), Frequency Division Multiplexing, dan Code Division Multiplexing (CDM).
TDM
(Time Division Multiplexing) adalah teknik multiplexing dengan cara memberi
alokasi waktu pada masing-masing transmisi secara bergiliran. Teknik TDM biasa
digunakan apabila total kapasitas transmisi melebihi kapasitas medium, yang
biasa disebut baseband medium (jalur sempit). Karena kapasitas medium terbatas
maka setiap piranti yang berkomunikasi mendapat slot-waktu untuk mengirim data.
FDM
(Frequency Division Multiplexing) adalah teknik multiplexing dimana setiap
piranti diberi frekuensi modulasi yang berbeda sehingga bisa bersamaan
melakukan transmisi melalui satu media. Teknik FDM banyak digunakan pada
komunikasi data dengan medium berkapasitas besar, biasa disebut sebagai
broadband (jalur lebar) medium. Melalui teknik ini berbagai siaran TV dapat
disalurkan dalam satu kabel (cable TV), atau Video, Suara, dan Data bisa
disalurkan bersama dalam satu kabel.
CDM
adalah teknik multiplexing dimana setiap channel atau piranti yang
berkomunikasi menggunakan kode data yang berbeda sehingga bisa bersamaan
(seperti pada FDM) pada satu saat, dan sekaligus bisa menggunakan slot waktu
berbeda (seperti pada TDM). Teknik CDM memungkinkan bandwidth saluran
komunikasi suara bisa digunakan bersama oleh banyak telepon selular.
Comments
Post a Comment